Tuesday, December 27, 2011

Investasi Lewat Pohon Jabon

Malam itu jam sudah menunjukkan pukul dua. Oh ternyata sudah pagi. Ia masih belum ke inti persoalan. Masih guyon dengan berbagai ocehannya yang garing. Saya tahu betul, ia malam ini datang ke rumah saya bukan tanpa maksud tertentu. Pasti ada niat berbicara serius, dan itu pasti tentang bisnis, tentang uang, tentang menjadi kaya.

"Pernah tahu tentang jabon?", begitu ucapnya memecah kesunyian.
Wah saya nggak pernah dengar. Kalau abon saya tahu. 
"Jabon adalah sebuah jenis pohon atau tanaman yang sedang populer dan naik daun saat ini"
Oh, gumanku dalam hati, berarti benar ia mulai sedang masuk ke inti persoalan. Inilah bisnis time! Tapi tentang jabon aku tidak pernah mendengarnya sama sekali. Apa ini jenis tanaman hias yang mirip-mirip aglonema - meledak sebentar - lalu layu dalam penjualan?

Ini sebuah investasi emas - katanya. Pohon jabon itu sekarang sudah siap dijadikan komoditi untuk segala usaha yang berhubungan dengan industri menggunakan kayu. Ya jabon akan mengambil alih peran kayu jati. Jabon sendiri beberapa orang mengatakan sebagai singkatan dari : jati kebon, atau jati bongsong.

Ia kemudian menjelaskan bahwa ibarat investasi pada jati, investasi pada Jabon amat menguntungkan. Terlebih waktu tebangnya hanya 6-8 tahun, bandingkan dengan pohon jati yang bisa 20 tahun lebih. Padahal harga jualnya tidak berbeda jauh. Dan industri perkayuan sangat membuthkan produk ini, misalnya untuk industri kayu lapis.

Berapa investasi yang dibutuhkan, tanyaku? Ya dengan hanya 5 juta sebenarnya sudah bisa memiliki kebun jabon, katanya. Nanti akan ada orang yang mengurus tiap hari. Ada ahlinya, kita tinggal memantau sesekali waktu. Intinya investasi kok, bukan sebuah bisnis yang perlu dikelola secara langsung. Ya malam itu akhirnya berakhir dengan topik pohon Jabon. Saya sendiri belum minat, karena : uang juga nggak banyak, kedua apa benar bisnis ini menjanjikan?

No comments:

Post a Comment